087777 407 525 [email protected]

MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALEMBANG – Universitas Muhammadiyah Palembang mengukuhkan dua guru besar yaitu Prof. Abid Djazuli dan Prof. Erna Yuliwati. Pengukuhan ini menambah jumlah guru besar di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) jadi 372.

Jumlah tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti ketika menghadiri pengukuhan Prof. Abid dan Prof. Erna pada Selasa (16/7) di Aula Gedung KH. Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Palembang.

Dalam sambutannya Abdul Mu’ti mendedahkan saat ini Muhammadiyah memiliki 167 PTMA di Indonesia dan satu di Malaysia, 2.315 prodi, dan jumlah mahasiswa sebanyak 611.200 yang terdiri 4.500 non muslim, dan 1.203 mahasiswa asing. Sementara dosennya sejumlah 2.792.

“Dengan jumlah doktor 4.101, dan jumlah profesor 372. Kalau kita lihat dari sisi pemeringkatannya, 12 PTMA terakreditasi unggul, dan ada tiga yang disiapkan lagi untuk akreditasi unggul,” ungkapnya.

Ketiga universitas Muhammadiyah yang disiapkan untuk akreditasi unggul itu antara lain, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Di tengah isu pengukuhan guru besar yang menuai banyak polemik di media, Mu’ti berpesan kepada guru besar di lingkungan Muhammadiyah supaya tidak menjadi ‘profesor kerupuk’ yang melempem ketika tertiup angin, dan hancur ketika disiram air.

“Karena itu jadilah profesor yang memang benar-benar sebagai insan akademik dengan keilmuan yang sangat tinggi,” harapannya.

Merespon isu giveaway guru besar Abdul Mu’ti berseloroh bahwa terdapat dua tipe guru besar, yaitu guru besar yang karena kepakarannya menerima honor, atau yang kedua yaitu guru besar yang karena tidak menempuh pendidikan semestinya, dia memberi honor kepada instansi yang mengukuhkan nya.